Laman

Rabu, 14 November 2012

ternyata filsafat itu penting?

Apakah Filsafat itu penting? Pertanyaan “apakah filsafat itu penting?”. Pertanyaan tersebut menurut hemat penulis seakan-akan membutuhkan jawaban yang singkat padat dan jelas “penting atau tidak”. Tetapi pada kesempatan kali ini dosen menyuruh untuk menjelaskan tentang pertanyaan di atas, menurut penulis pribadi filsafat itu penting, karena: 1. Filsafat menurut pribadi penulis sendiri yaitu bagaiman cara berpikir tentang sesuatu, dengan rasional, walaupun terkadang pemikiran melalui jalan filsafat radikal. dengan berfilsafat berarti mengajak manusia untuk berpikir, karena bagaimanapun juga, manusia diberi akal oleh yang maha menciptakan langit dan bumi untuk apa? Kalau tidak dengan untuk berpikir ya untuk apa. Tanpa berpikir manusia tak ada bedanya dengan manusia seribu tahun yang lalu. Disitulah manfaatnya berpikir khususnya dengan berfilsafat, bahkan dalam Al Qur’an menyuruh untuk berfikir. Semisal contohnya dalam sumber hukum dalam islam, adakalanya bersifat naqli (tertulis), maupun yang berbentuk aqli (menggunakan akal), ini menandakan bahwa islam menganjurkan umatnya untuk berfikir. Sepertihalnya sejak awal sejarah ternyata sikap iman penuh taqwa itu tidak menahan manusia menggunakan akal budi dan fikirannya untuk mencari tahu apa sebenarnya yang ada dibalik segala kenyataan (realitas) itu. Proses itu mencari tahu itu menghasilkan kesadaran, yang disebut pengetahuan. Jika proses itu memiliki ciri-ciri metodis, sistematis dan koheren, dan cara mendapatkannya dapat dipertanggung-jawabkan, maka lahirlah ilmu pengetahuan. 2. Peradaban manusia dibangun oleh dua hal: • Filsafat , dimana titik tekan pada filsafat proses peradaban manusia tidak terlepas dari berfilsafat. • Agama. 3. Kalau ingin mengetahui kondisi suatu zaman di lihat dari filsafatnya. Perlu diketahui bahwa kalau ingin mengetahui kondisi pada suatu zaman tertentu, maka tidak lepas dari perkembangan filsafatnya pada zaman tertentu. Seperti pada zaman kholifah Abbasiyyah pada zaman menganut sekte muktazilah, yang pada saat itu sekte muktazilah menganut pemikiran plato, sehingga zaman kholifah Abasiyyah adalah zaman kejayaan islam. 4. Dengan berfilsafat berarti manusia menggunakan akalnya, dengan menggunakan akal berarti manusia ingin berubah pada suatu keadaan. Dan dengan menggunakan akal secara terus-menerus berarti telah mengasah akalnya supaya tajam dan dengan ketajaman akalnya berarti dia menjadi orang hebat. Jadi bisa disimpulkan bahwa orang-orang hebat adalah orang yang berfilsafat alias menggunakan akal yang dianugrahkan oleh tuhan kepada manusia. Nama : Anisul Fuad NIM :12110094(bahasa dan sastra arab)

Selasa, 10 Juli 2012

AL QUR’AN BERNYAWA ( Habiburrahman El Shirazy)

Di Jabal Nur,,, Tubuhnya bergetar, Jibril mendekapnya, tubuhnya bercahaya, bacalah…!!! Di Jabal Nur, tubuhnya di selimuti cahaya, Jibril menuntun membaca, tubuhnya menggigil luar biasa, bacalah!!! Di Jabal Nur dalam kepasrahan hampa, tubuhnya bercahaya, jibril mengokohkan seruanya bacalah…!!!!! Batu-batu itu, letusan gunung itu, padang pasir, pohon-pohon kurma, angin yang menghembus, bintang gemintang cahaya dan semua partikel, semua makhluk yang ada di langit dan di bumi yang menjadi saksi bahwa dia, dia yang bercahaya itu yang dituntun Jibril membaca iyu, dia adalah utusan Allah. Sejak itu, dia membaca cahaya,dia membawa cahaya,dia menyampaikan cahaya, dia menyibak kegelapan dengan cahaya, cahaya ayat-ayat Allah… Cahaya itu yang potong-potong, ia bagi-bagi sampai rata, tak kurang tak lebih, ia takar dengan sempurna, setiap potongan cahaya itu, menjadi cahaya yang sempurna, ia letakan di Makkah, di Tho’if, di Madinah, di seluruh penjuru Jazirah, lalu ia ratakan berlahan di timur dan barat, dan seluruh, seluruh kian sekalian alam… Cahaya itu bernyawa, cahaya itu menghidupkanjiwa-jiwa yang mati, menyembuhkan peradapan yang sekarat,! Lihatlah,!dia pengenbala domba itu yang tidak bisa membaca itu, menyentuh dunia dengan cahaya, apa saja yang ia sentuh menjadi hidup,,, menjadi bahagia,, Bacalah, dengan, menyebut nama tuhan-Mu yang menciptakan, dia membaca ayat-ayat Allah hidup dalam matinya, ialah al quran yang hidup dan benyawa,,, Para piatu tumbang menghadapi denganya, para sahaya, penjahat, mulia, melebihi para raja, anakitu di belakangnya,,, Dan kelak, ketika gunung-gunung meletus langit pecah, bumi terbelah, maya padang di selimuti api, semua sekarat dan mati. Jibril, Mika’il, Isrofil, Izrail dan semua yang bernama makhlikakhirnya mati, pada padang mahsyar dinar, amal akan di timbang, penempatan akan di tentukan surga atau neraka jahannam, ,, dia …al quran yang berjalan itu kembali datang membawa kesejukan, ketenangan dan rasa aman,dia membawa syafa’at kepada siapa saja, dia bernyawa dalam petunjuknya, dialah Muhamad, pelangi penyejuk jiwa. Cahaya peradapan manusia, dialah alquran yang bernyawa, Teruntuknya, aku kirim sholawat dan rasa cinta yang tiada habis-habisnya….